Cumen cerita, Menyibak hikmah, ngaji, serba serbi, syukur, keseharian, hiburan, mikir, kearsipan

Rabu, 21 Januari 2015

Data dan Informasi Minyak dan Gas Bumi Tahun 1996

Pada tulisan kali ini saya akan mengulas buku yang berjudul Data dan Informasi Minyak dan Gas Bumi edisi ketiga yang diterbitkan Ditjen Migas pada tahun 1996. Ulasan data dan informasi diawali dari organisasi yang berubah pada tahun 1992 dengan ditetapkan dengan keputusan Menteri Pertambangan Dan Energi nomor 1784 tanggal 31 Desember. Organisai terdiri unsur pimpinan,  unsur pelaksana,  staf ahli,  dan instansi vertikal. Unsur pelaksana di Ditjen Migas terdiri dari Direktorat Eksplorasi dan Produksi,  Direktorat Pengolahan dan Pemasaran,  Direktorat Teknik Pertambangan Migas,  Direktorat Pembinaan Pengusahaan Migas,  Puslitbang Teknologi Migas serta Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi.
 
Pada perjalannnya numenkelatur pertambangan energi akan berganti dengan nama energi dan sumber daya mineral. Pelaksanaan kegiatan pertambangan dan minyak bumi mendasarkan pada UU nomer 44 tahun 1960. Sedangkan aturan pelaksana antara lain adalah PP penyediaan wilayah kuasa pertambangan kepada PN Pertamina diterbitkan pada 1969. Peraturan pemerintah tentang pengawasan pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi migas di daerah lepas pantai yg diterbitkan tahun 1974. dan juga diterbitkan pada tahun 1994 peraturan Pemerintah tentang syarat syarat dan pedoman kerjasama kontrak bagi hasil migas.

Buku ini mengelompokkan perundangan menjadi beberapa kelompok yakni perundagan tentang wilayah kuasa pertambangan migas,  pengawasan eksplorasi dan eksploitasi migas dan panas bumi,  pengawasan atas pemurnian dan pengolahan serta penjualan,  pengawasan atas barang operasional perminyakan dan pengusahaan panas bumi,  pengawasan atas ketenagakerjaan migas, keselamatan kerja dan pencemaran kegiatan pertambangan migas,  penggunaan air untuk kegiatan usaha pertambangan migas,  pungutan negara dan perpajakan pertambangan migas , dan pelayanan jasa teknologi dan perusahaan penunjang,  serta BUMN di lingkungan Ditjen Migas.

Pada bagian informasi substansi migas,  buku ini mengetengahkan sumberdaya hidrokarbon,  penyelidikan geofisika,  pemboran eksplorasi,  pemborang pengbangan,  produksi minyak dan kondensat,  dan pemanfaatan gas bumi. Data cekungan sedimen yang telah dibor dengan adanya penemuan kandungan sebanyak 10. Dan cekungan yang telah berproduksi sebanyak 14. Jumlah sumur pengembangan yang dibor selama periode 1991 s.d. 1995 sebanyak 3.064 sumur.

Sedangkan bagian pengolahan serta pemasaran, disajikan data kilang minyak indonesia sampai dengan akhir tahun 1995 antara lain adalah pangkalan brandan,  dumai,  sungai pakning,  musi,  cilacap,  balikpapan,  balongan,  dan kilang cepu. Kilang gas indonesia yng mengolah gas menjadi lpg dan lng antara lain arun, badak bontang.

Penerimaan negara dari sektor migas pada tahun 1995 dengan laba bersih minyak sebesar 487,6 milyar rupiah.

Buku ini juga menyajikan data dan informasi perizinan dan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Ditjen Migas. Jumlah nya mencapai 39 jenis izin dan rekomendasi dengan rincian 18 bentuk izin dan 7 bentuk rekomendasi serta 9 bentuk sertifikasi. Selebihnya berbentuk pengesahan prosedur,  surat keterangan,  keputusan penunjukkan,  dan pemberian tanda penghargaan.

Bentuk kerjasama yang dilaksanakan untuk pengusahaan migas yakni bentuk Perjanjian Karya sampai dengan tahun 1960. Bentuk yang kedua adalah bentuk kontrak production sharing (KPS) generasi kesatu tahun 1964 - 1977, KPS generasi kedua tahun 1978 - 1987, KPS generasi ketiga tahun 1988 s.d. sekarang. Selain itu juga terdapat kerjasama pengusahaan migas dalam bentuk TAC,  EOR,  dan KOB atau kerjasama operasi bersama. 

Pada bagian akhir tulisan saya ini,  saya tertarik dengan Badan Koordinasi Energi Nasional yg pada perkembangannya akan menjadi Dewan Energi Nasional program penggunaan BBG untuk transportasi tahun 1987.  Buku ini tidak mengulas banyak mengenai program tersebut. BBG menggantikan bensin pada mikrolet dan taksi disebut sebagai pilot project yang berakhir pada bulan April tahun 1989

Tahun 2005 Pemda DKI mengoperasikan Bus berbahan bakar BBG sebanyak 198 unit. Stasiun Pengisian Bahan GAs Kalideres dan SPBG Kelapa Gading sebagai tempat pengisian.

Jika menilik tahun 2010 s.d. 2014 ini digalakkannya kembali pembangunan infrastruktur gas untuk transportasi. Hal ini menjadi catatan perjalanan sejarah bahwa setelah sudah sejak 21 tahun yang lalu, keberadaan program konversi minyak ke gas. 

Sedangkan pada buku yang diterbitkan tahun 1996, telah ada sebanyak 10 SPBG yakni di Jalan Daan Mogot,  Jalan Warung Buncit,  Jalan Margonda Raya,  Jalan Ahmad Yani,  Jalan Benda Kalideres,  Jalan Pemuda,  Jalan Sumenep,  Jalan Raya Bekasi, dan Jalan Raya Pluit.

Pada tahun 2010 sampai tahun 2015 ini masih digallakkan Pembanganan infrastruktur gas untuk transportasi, antara lain adalah SPBG CNG di Palembang, Pembangunan SPBG LGV di Bali, Pembangunan SPBG CNG di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, Pembangunan SPBG CNG di Jabodetabek, Pembangunan SPBG di Medan, Pembangunan SPBG di Pekanbaru, Pembangunan SPBG di Yogyakarta, Pembangunan SPBG di Cirebon, Pembangunan SPBG di Kota Balikpapan , dan Pembangunan LNG-LCNG di Jawa Barat, Pembangunan SPBG dan Infrastruktur Pipa Gas di Batam, Pembangunan SPBG dan Infrastruktur Pipa Gas di Semarang

Untuk pembangunan di jabodetabek, terdiri dari Pembangunan Mother Station di Bumi Serpong Damai (BSD), Pembangunan SPBG Online di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Pembangunan Pipa Distribusi Ragunan - Lebak Bulus, Pembangunan SPBG Online di Cilandak, Jakarta Selatan, Pembangunan Pipa Distribusi Beji – Ragunan, Pembangunan Pipa Distribusi Fatmawati - Blok M



Tidak ada komentar: