Cumen cerita, Menyibak hikmah, ngaji, serba serbi, syukur, keseharian, hiburan, mikir, kearsipan

Tampilkan postingan dengan label UGM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UGM. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Januari 2022

Kearsipan ke Pengelolaan Arsip Rekaman Informasi


Meski bukan bagian program link & match, mahasiswa kearsipan di unit kearsipan Ditjen Migas selama tiga bulan adalah gambaran jembatan dunia pendidikan dan pekerjaan. Misalnya saja di tahun terakhir, 2018 dengan empat orang dan 2019 dengan dua orang. Terlepas perjodohan, empat dari enam mahasiswa kearsipan yang sempat PKL pada Unit Kearsipan Ditjen Migas, kini berstatus PNS pusat dan daerah. 

TILC UGM Yogyakarta lantai delapan, 17 Januari 2022 membawaku pada pendalaman keterhubungan kearsipan. Istilah kerennya link & match instansi pendidikan dengan instansi pemerintahan sebagai pengguna sumber daya manusia Kearsipan. 

Melalui pengantar penanggung jawab kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal, tim kearsipan Migas melaksanakan audiensi dan silaturahmi ke Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta. Tujuan yang diharapkan ialah penjajagan peningkatan layanan kearsipan melalui keterhubungan antara Unit Kearsipan dengan program studi kearsipan. 

Keramahan Ibu Faiz kaprodi PARI yang memandu audiensi, mempersilahkan Ibu Ike sebagai juru bicara utama Ditjen Migas dan dilanjutkan kami untuk menyampaikan gambaran keterhubungan selama ini. Bahwa beberapa tahun terakhir terlaksana penerimaan mahasiswa semester akhir untuk menempuh praktik kerja lapangan. 

Ibu Fatma, Kepala Departemen Budaya Manajemen Seni Sekolah Vokasi UGM yang menaungi program Diploma III Kearsipan yang saat ini bertransformasi D IV Pengelolaan Rekaman Informasi (PARI) menyambut baik audiensi dan silaturahmi. 

Lanjut oleh Bapak Waluyo yang menuturkan kebijakan Universitas, agar Prodi Diploma III beranjak ke D IV. "Tersisa kurang lebih 10 mahasiswa dimana sejak angkatan 2017 berhak mengambil alih Program dari DIII ke DIV" Tutur dosen kearsipan yang pernah menjadi pembimbing tugas akhirku tersebut. 

Menurut penulis, fakta empiris kebutuhan tenaga kerja kearsipan untuk instansi pemerintahan pada sepuluh tahun terakhir didominasi jebolan Diploma III Kearsipan. Bahkan sampai hari ini, masih banyak terdengar formasi CPNS arsiparis terampil yang dikembalikan ke Kemenpan&RB. Dengan kata lain sold out

Kedepan, bisa jadi kebutuhan tenaga kearsipan naik ke level sarjana terapan (bukan lagi Diploma tiga). Terlebih untuk kementerian dan lembaga pada Pemerintah Pusat yang terus berbenah demi raihan predikat layanan publik. 

Nyatanya, audiensi dan silaturahmi ini membuka wawasan kami terkait program kampus merdeka. Selain itu, unggulan Laboratorium Kearsipan pada program studi Pengelolaan Arsip Rekaman Informasi. Konservasi informasi melalui perawatan media kearsipan diantaranya kertas yang dibawakan Ibu Indah selaku Kepala Laboratorium Kearsipan mencirikan nalar ilmiah. 

Akhirnya, dari Gedung Teaching Industry Learning Center atawa TILC Universitas Gadjah Mada Yogyakarta terjalin pengayaan komunikasi antara pendidik dan wakil pengguna produk sumber daya kearsipan. Pengakuan SKS dari magang mahasiswa baik yang bersifat reguler/wajib prodi maupun melalui program kampus merdeka menjadi area peningkatan layanan kearsipan melalui keterhubungan antara habitat pekerjaan Kearsipan dengan dunia pendidikan kearsipan. 

Terimakasih Bu Fatma, Pak Waluyo, Bu Faiz, Bu Indah atas rasa penerimaannya. Semoga penghadir manfaat generasi penerus bangsa melalui institusi pendidikan terus menjadi sumbu dunia pekerjaan termasuk di sisi civil servants