Gb. Sampul |
Acara “Peluncuran Naskah Sumber Arsip
Pertambangan Timah di Pulau Bangka Masa Kolonial dan Talkshow Sejarah
Pertambangan Timah di Pulau Bangka pada hari Selasa Tanggal 13 Desember 2016 bertempat
di Gd. ANRI Jakarta Selatan.
Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya, para hadirin disuguhi dnegan Tayangan “karakter jatidiri bangsa”.
Dalam sambutan Direktur Layanan dan
Pemanfaatan ANRI menyampaikan bahwa materi penyusunan Naskah sumber tersebut
dari arsip koleksi di ANRI, penelitian dan penyusunan pertama di bidang
pertambangan, dapat membuka wawasan untuk penelitian dan penyusunan berikutnya.
Sambutan Kepala
ANRI, didahului dengan menyapa lembaga kearsipan menyampaikan beberapa hal antara
lain. Penulisan naskah sumber setiap tahun dilaksanakan oleh ANRI. Penulisan naskah sumber bermaksud untuk
mengungkap kembali kekayanan khasanah arsip yang juga terkait dengan aset kekayaan
alam sampai dengan aset sosial budaya. Dengan begitu dapat mendukung upaya memasyarakatkan
arsip. Selain itu juga memberikan jalan kepada para peneliti melalui arsip. Penulisan
naskah suber merupakan suatu metode penyajian informasi kepada peneliti dan
masyarakat.
Sebelumnya lebih banyak mendeskripsikan arsip
foto dan arsip surat. Pada kali ini bentuk foto dan teks menjadi satu kesatuan
untuk mempermudah penelusuran. Penulisan naskah sumber tersebut merupakan langkah
awal pengungkapan arsip timah di pulau bangka untuk kemudian ke kekayaan alam
yang lain. Sebagaimana naskah sumber terkait teh sudah pernah disusun oleh
ANRI. Harapannya memberikan kontribusi pada bidang penelitian.
Sutejo Suwignyo
(Narasumber)
PT TIMAH perpanjangan 1816 BTW sebelum undang
- undang pertambangan disusun. Kondisi politik mempengaruhi keberadaaan arsip timah
indonesia. Tercatat 42 kapal keruk yang dipunyai PT TIMAH katanya terbesar di
dunia. 1876 merupakan tahun eksplorasi besar besaran di Indonesia oleh
pemerintah Kolonial Belanda. Pulau Bangka terbentuk krn proses alamiah Timah.
1816 dibangun perusahaan penambahan timah
sampai dengan 1913 meninggalkan jejak besarnya pengaruh timah. Jejak tersebut
sangat minim didapatkan di sumber nya yakni arsip dikarenakan situasi politik..
Menarik nya diakhir paparan, narasumber
menyajikan video slide yang berisikan foto foto diiringi lagu berbahasa belanda
dengan instrumen keroncong. Film tersebut sebagai koleksi museum timah
Indonesia.
Arsiparis
ANRI (Tim Penulis)
Ratusan naskah sumber telah diterbitkan oleh
ANRI misalnya gunung krakatau, uang Republik Indonesia, pegungsian, namun belum
satu pun terkait pertambangan. Proses penulisan yang dilaksanakan oleh TIM
membuat sistematika pencarian lokasi tambang dan pembangunan infrastruktur,
proses penggalian dan penambangan, pengolahan hasil tambang, pemanfaatan dan
pemasaran.
Setelah sistematika disusun, diberikan petugas
penelusur untuk mencari arsipnya. Setelah arsip ditemukan maka akan penulis
menceritakan dalam bentuk deskrepsi paragraf.
Bentuk arsip konvensional (kertas) dan arsip
foto serta arsip kartografi berbahasa belanda
Tanggapan Audience 1 : isu China yang identik dengan bangka tidak
masuk ke dalam naskah sumber ini. Audience yang pernah mengungkap informasi arsip
di ANRI bahwa china terkait permodalan juga tenaga kerja yang china.
Narsum: China di belitong merupakan turunan pasukan
kubalaikan yang terdampar, bukan china pendatang.
Tanggapan Audience 2: kekurangan pada
penulisan naskah sumber, kerajaan – kerajaan di bangka, 1812 (kekuasaan
Inggris), 1920 terdapat data sensus terait data peranakan china, data produksi
timah terkait dengan perlawanan kepada Belanda. Dari beberapa hal tersebut,
naskah sumber kurang intepretasi dari tim penyusun.
Narsum: Terkait dengan konten sangat
bergantung dengan koleksi yang di dapatkan.
Tanggapan Audience 3: khasanah mijnwezen
terkait kekhasan zaman kolonial yang juga mempunyai metode penomoran khusus. Terkait
dengan bahan yang ditelusuri dapat mencari inventaris atau sarana penelusuran
(meninggalkan jejak sehingga memudahkan peneliti. Penentuan captain.
Penutup oleh Deputi Konservasi ANRI
disampaikan bahwa naskah sumber bukan juga sebagai album foto yang dilakukan
deskrepsi saja. Kekhawatiran penyusun atas intepretasi yang salah memang masih
menjadi perdebatan di antara arsiparis. Sedangkan kebutuhan peneliti juga terkait
dengan intepretasi yang dilakukan oleh sejarahwan. Keterbatasan tim karena
tidak ada unsur sejarahwan
Dalam sudut pandang lain, komunitas kearsipan
bukan lagi terkungkung pada fisik arsip namun pada pendekatan informasi untuk
pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar