Ustad Suhailid, Imam dan Khotib Iedul Adha di VTB mengisahkan kembali kebijaksanaan Nabi Ibrahim kepada anaknya Nabi Ismail pada hari Ahad 10 Juli 2022. Diskusi antara bapak dan anak si mata wayang dari Siti Hajar itu menjadi rangkaian pengingat muslim di seluruh dunia atas perintah berkurban.
Ceramah sholat Ied yang kudengarkan bersanding Dipta, anak lelakiku. Dari ceramah itu, aku mencoba belajar kembali dengan menguntai kata demi kata. Begitu pula mengelus dada karena merasa menjadi bapak yang harus terus berdiskusi dengan anak.
Kumandang takbir, tahlil, dan tahmid mengiringi berkumpulnya warga VTB dari lapangan VTB. Aku yang turut persiapan tempat dengan menggelar karpet dan terpal sebagai alas para jamaah sholat Iedul Adha, setelah sholat Subuh bersiap pukul 6.20 WIB untuk menyambangi bersama anak anak.
Tak kurang dari seratus kepala ✋👨☝menjadi peserta sholat tahunan dzulhijah. Meski konsentrasi masa harus terpecah karena perbedaan pendapat penentuan tanggal 1 Dzulhijah, namun lebih dari separo keterisian kapasitas lapangan VTB.
Lepas sholat Ied, enam ekor kambing 🐐, dari warga mengisi tata cara pelaksanaan doktrin berkurban. Tukang Jagal internal yang fasih di empat tahun terakhir ,menjadi andalan terselesaikan penyembelihan hewan kurban. Tujuh pulih kantong dengan setengah kilo daging ditambah tulang dan jeroan terdistribusi sampai ke petugas security.
Akhirnya, Qurban di tahun 2022 bersamaan wabah penyakit sapi berjuluk PMK telah mengasah pintalan peradaban dunia. Bukan karena perspektif mudharat, nyatanya diperlukan ke'tengilan' untuk terus menjunjung nilai pengorbanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar