"Konteks Arsip terkait erat dengan peran serta stakeholder Migas" Arahan Bapak Alimuddin Baso selaku Sekretaris Ditjen Migas.
Air mata keharuan menggenangi pelupuk mataku. Kering kerontang semangat penjagaan rekaman kegiatan, seolah basah dengan 10 menit. Secara bergantian, dua orang pimpinan tinggi pratama dalam peran kepala Unit Kearsipan menyuarakan keberpihakannya.
"Penataan Arsip adalah tabungan atau investasi yang meyakinkan untuk kebutuhan masa mendatang" Tutur Bu Upik yang sebelumnya menggawangi HRD KESDM.
Keduanya, memberikan arahan dalam gelaran Pengawasan Kearsipan Internal Kementerian ESDM dari obyek Direktorat Jenderal Migas.
"Terimakasih pak, berkenan ngelead forum Arsip. Hari ini, merasakan keharuan berbaur kebahagiaan. Sedari pak diyan, bahkan menghadirkan pak ses dan bu karo untuk bisa join, Makasih pak" Pena ku kepada Bapak Diyan Wahyudi, selaku Plt Bagian Umum.
Terucap apresiasi dan penghargaan setinggi tingginya. Tentu bukan sepele untuk berkenan meluangkan waktu pada urusan kearsipan. Wilayah urusan kepemerintahan sektoral industri energi yang identik pola pikir teknologi dan persaingan modernitas harus kembali menguntai makna jatidiri institusi.
Belum lagi pergulatan keras melanda tingkat prioritas antar urusan kepemerintahan serumpun atau dalam kedudukan dukungan manajemen (perencanaan, keuangan, hukum, kepegawaian, organisasi, kerumahtanggan, perlengkapan). Tentu menjadi ciri khas dari kementerian teknis.
Akhirnya, tulisan ini akan menjadi pelajaranku. Memaknai jati diri itu perlu berpijak untuk mampu mengapresiasi sekecil apapun bentuk keberpihakan. Termasuk para pimpinan tinggi yang mengobarkan semangat 🔛🔥 penjaga rekaman kegiatan institusi. Terus berpihak pada nalar menuju jati diri, seperti pohon jati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar