Nasywa menyebut Keraton Ratu Boko setelah selesai berburu data wisata melalui gawainya. Penghujung Ramadhan 1445 Hijriyah, ajakan anak anak menyeret kakungnya untuk mendatangi obyek wisata di Yogyakarta. Nasywa mendapati keraton di masa 900 tahun yang lalu pada hari Selasa 9 April 2024 yang berada Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Disebut dengan keraton, meski kini tinggal petilasan bebatuan seiring hukum alam dan kehidupan manusia menjadi hal yang terus berpadu. Kota Budaya Yogyakarta memiliki peninggalan mahakarya agung beratus tahun lamanya. Keganasan alam dengan gunung merapi telah menghancurkan peradaban salah satunya Keraton Ratu Boko.
Tiket masuk untuk anak 20 ribu dan dewasa 40 ribu dibawah pengelolaan Badan Usaha Wisata Indonesia itu mempercantik kawasan agar layak dikunjungi. Tempat wisata yang bukan hanya menjual informasi legenda namun hektaran luas tanah dan bangunan telah menyerap ratusan tenaga kerja.
Bagi ara pengunjung yang berminat, kehadiran tour guide akan melengkapi wisata informasi masa lalu. Pengunjung perlu mempersiapkan fisik yang cukup siap dikarenakan lokasi candi yang berada diatas bukit dengan anak tangga dan jarak per bangunan yang memakan tenaga untuk berjalan.
semoga kedepan ada inovasi berupa kereta listrik atau kereta bertenaga matahari sehingga pengunjung dapat dimanjakan untuk menyaksikan petilasan keraton ratu boko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar