Cumen cerita, Menyibak hikmah, ngaji, serba serbi, syukur, keseharian, hiburan, mikir, kearsipan

Minggu, 20 November 2022

Arsip Kebencanaan Gunung Api.

Arsip aktivitas sejak Normal, Waspada, Siaga sampai dengan level IV yakni Awas merupakan rekaman kegiatan di Balai Penyelidikan dan Penngembangan Teknologi Kebencanaan Gunung Api. Unit Pelaksana teknis di bawah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, rekaman kegiatan terkait kebencanaan Gunung Api.

Pun arsip teknis mitigasi berupa pemanfaatan lahan di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) berkategori arsip penting dalam lingkup mitigasi bencana Gunung berapi. "Jika akan ada even berkemah di kawasan rawan bencana, sekolah atau institusi dapat meminta rekomendasi ke kantor kami" Jelas Bu Sulis , sub pokja gunung berapi.

Sampai disini, ancaman, pemantauan dan penilaian bahaya dalam konteks mitigasi menjadi metode peringatan kebencanaan sejak dini. Ancaman primer berupa awan panas, lontaran lava pijar, gas beracun dan abu vulkanik. Ancaman skunder berupa lahar hujan.


Pemantauan Gunung berapi melalui seismik, deformasi, geokimia, Visua-cuaca melengkapi survey geofisika, UAV/Drone, dan survey geomorfologi. Kemudian penilaian bahaya melalui kondisi bahaya terkini di antaranya skenario bahaya, prediksi aktivitas, Prediksi daerah terancam, serta pemodelan awan panas, abu dan lahar.

Melalui Maket Gunung Merapi, aku mulai menerima penjelasan Bu Sulis, kasub kelompok kerja Gunung Berapi yang berkantor di Jalan Cendana Yogyakarta. Setelah kami serombongan diterima dengan mesra Ibu Tin, Kasub Bagian Umum, maket yang persis berada di area pintu masuk Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Gunung Api, menjadi sarana desiminasi informasi kebencanaan Gunung api.

Terdapat lima pos pengamatan Gunung Merapi yang letaknya mengelilingi gunung sebagai lokasi berkantornya pengamat Gunung api dimana terdapat Stasiun pemantauan gunung api terbanyak se Indonesia yakni 150 titik.

Gunung Merapi yang dekat dengan pemukiman masyarakat telah terpetakan pada klasifikasi kawasan rawan bencana disingkat dengan KRB. Tingkatan rawan ditunjukkan dengan warna merah, pink, dan hijau sebagaimana warna yang dipergunakan secara internasional. Begitu pun dengan indek resiko bahaya karena dekat dengan pemukiman.


Tidak hanya maket, terdapat pula banyak poster, perconto atau contoh batuan, alat pemantau seismograph yang di relay secara langsung atau yang sudah tidak dipergunakan karena terganti dengan teknologi digital. Di Kantor yang beralamat di Jalan Cendana Yogyakarta (selatan stadion Mandala Krida, dan sebelahnya GOR AmongRogo), kita dapat menerima pembelajaran tentang Gunung berapi.

Akhirnya, apa yang kudapat di tanggal 18 November 2022 adalah hasil kunjungan kearsipan. "Arsip itu bukan hanya gudang penyimpanan saja" Kataku ber api api di ruangan 209 lantai 2. Tim kerja yang menangani arsip dokumen negara, perlu menyelami kegiatan utama di suatu instansi. Dengan begitu, arsip dapat didudukan sebagai dukungan manajemen organisasi dan sumber informasi yang turut mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Tidak ada komentar: