Cumen cerita, Menyibak hikmah, ngaji, serba serbi, syukur, keseharian, hiburan, mikir, kearsipan

Rabu, 06 November 2019

Filling arsip aktif(2)

“kondisi ketersediaan arsip yang terpercaya sebagai dukungan manajemen pada subdit, bisa dibilang hanya dikuasai beberapa orang saja” kata bos ku saat beberapa pekan setelah dilantik menduduki jabatan pengawas yang menaungi urusan kearsipan Ditjen Migas.

Kala itu, keikutsertaan arsiparis selaku pendamping pejabat pengawas dalam forum kearsipan yang diinisiasi oleh Biro Umum KESDM, muncul ide kecil dalam menggapai perubahan birokrasi (RB)

Setelah satu forum yang terlaksana di ruang strategis lantai 16 Gedung Ibnu Sutowo pada bulan lalu, maka hari ini Kamis, 17 Oktober 2019 di Ruang Rapat SG2 Gedung Arsip KESDM, Pondok Ranji Tangerang Selatan terlaksana sharing session penyusunan Daftar Berkas.

Meski nafas terendah engah dan mulut seperti berbusa, untuk lebih dari 120 menit berbicara di depan forum, tak ada dalih kuat untuk menyebut diri sebagai narasumber. Aku lebih bisa jika memaknai diri sebagai pemandu sharing session atau pemandu suara di ruangan rapat berkapasitas 30 orang.

Sebagaimana Undangan Bapak Sesditjen Migas pada sepuluh hari yang lalu, para sekretaris pimpinan eselon 1 dan 2, para ASN pada jabatan pengadministrasi umum serta petugas persuratan yang berstatus non ASN mendapatkan kesempatan kembali untuk membahas kembali terkait kearsipan dengan topik yang berkaitan langsung dengan pengelolaan arsip aktif di luar kota.

Kalimat yang terucap kepada peserta forum dengan nada penekanan setelah pembukaan acara oleh Kasubag Tata Usaha Ditjen Migas adalah “apa tujuan bapak ibu mendatangi forum ini?”

Menampik anggapan bahwa rapat di luar kota hanya sebagai sarana refreshing atau mendapatkan tambahan penghasilan, adalah poin penting agar diri ini selaku pemandu acara semakin sadar akan adanya arah dan tujuan kegiatan. Terlebih kegiatan berbasis anggaran.

Pun halnya terkait kearsipan, arah tujuan kegiatan kearsipan yang telah disepakati secara nasional sejak 48 tahun yang lalu. Kala itu Undang Undang tentang Pokok Pokok Kearsipan di Tahun 1971, kemudian di revisi pada tahun 2009 yang diberikan nama Undang Undang tentang Kearsipan menjadi satu kegiatan yang jelas mempunyai arah dan tujuan.

Arah dan tujuan kearsipan yang PERTAMA ialah menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya pada instansi publik termasuk di lingkungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Untuk itu diperlukan penyelenggaraan kearsipan yang sesuai dengan prinsip, kaidah, dan standar kearsipan serta sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Poin tersebut penulis sampaikan untuk menjadi landasan berfikir bagi para petugas surat dan arsip (audien) yang sebagian besar diisi oleh pegawai non ASN.

Pun dalam pelaksanaan pekerjaan sehari hari, tidak bisa tidak seorang pegawai pada instansi pemerintah berpijak pada landasan peraturan perundangan yang berlaku.

Tujuan kearsipan Yang KEDUA adalah mendukung manajemen organisasi dan meningkatkan ketertiban pengelolaan arsip pada birokrasi. Salah satunya perlu dilakukan penataan kembali pemberkasan arsip aktif di lingkungan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.

Pada tujuan kearsipan yang kedua ini, penulis semakin mengerucutkan diskusi terkait praktik kearsipan pada unit kerja di lingkungan Ditjen Migas. Para peserta sebagai perwakilan unit level eselon 3 dimana tiap harinya melakukan dukungan administrasi diharapkan mampu memberikan gambaran kondisi kearsipan yang nyata.

Dari kondisi nyata tersebut nantinya akan melengkapi topik forum diskusi pada waktu mendatang sehingga tergambar kebutuhan kearsipan. Salah satunya kebutuhan Petunjuk Teknis Pemberkasan Arsip Aktif Di Central File Ditjen Migas sebagai acuan bagi Arsiparis dan pengelola arsip dan pengadministrasi umum dalam rangka menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip.

Tak berselang waktu lama dari pancingan pemandu suara pada forum tersebut, bu Suwarti dari Direktorat Program, Pak Rusli dari Direktorat Usaha Hulu, bu Diah dan Indasah Direktorat Teknik, bu Sinta dari Sekretariat Ditjen, bu wati dari Direktorat Usaha Hilir serta bu Wiwit dari Direktorat Infrastruktur menyampaikan tanggapan. Tanggapan yang tak ayal menghidupkan suasana diskusi.

Diskusi yang memiliki cakrawala penyediaan arsip sebagai dukungan pengambilan keputusan pimpinan dengan pembatasan ruang lingkup pengelolaan arsip aktif.

Kondisi kearsipan yang masih jauh antara panggang dengan api disampaikan para perwakilan perserta mencakup prosedur pemberkasan arsip, pembuatan daftar arsip aktif yang terdiri dari daftar berkas dan daftar isi berkas, layanan penggunaan arsip aktif, sarana dan prasarana, pengamanan, dan sumber daya manusia.

Secara teoritik, penulis menyampaikan bahwa kondisi kearsipan Ditjen Migas mempergunakan azas gabungan sentral dan desentral.
1. Asas sentralisasi, digunakan dalam hal penetapan kebijakan sistem pengelolaan arsip aktif, pengorganisasian, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta pengelolaan arsip secara elektronik.

2. Asas desentralisasi, digunakan dalam hal penataan dan

penyimpanan fisik arsip aktif yang berada di central file Sekretariat eselon I, Sekretariat eselon II dan unit kerja eselon III

Dari beberapa pertanyaan yang diajukan peserta dapat dirumuskan perlunya kesepakatan Pengorganisasian Arsip aktif di lingkungan Ditjen Migas. Arsip aktif dikelola dan disimpan secara terpusat oleh Pengelola Arsip Aktif (PAA), dan atau staf Sekretariat TU eselon I, staf Sekretariat eselon II dan Pengadministrasi umum eselon III dengan pembagian sebagai berikut:

1. Central file: Direktur Jenderal, Direktur dan Kepala Subdit, Sesditjen dan Kepala Bagian menyimpan arsip aktif yang diciptakan dan diproses secara langsung oleh Kepala subdit dan kepala bagian dan tidak berasal dari unit kerja lainnya;

2. Central file Eselon I yakni Sekretariat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, menyimpan arsip aktif yang tanda tangani dan diproses oleh Direktur Jenderal

3. Central file Direktorat atau eselon II

menyimpan arsip aktif yang ditandatangani oleh Direktur dan Sesditjen
4. Central File pada Subdit dan bagian menyimpan arsip aktif yang diciptakan dan di proses oleh subdit dan bagian masing masing.
5.dan seterusnya sesuai jenjang jabatan dan fungsi organisasi

Pun pada tataran Tanggung Jawab, perlunya acuan yang disepakati oleh pihak manajemen (pucuk pimpinan Direktorat Jenderal Migas) untuk menyebutkan pihak terkait Pengelolaan Arsip Aktif. Sedari Pejabat eselon II, III, IV sampai dengan staf pelaksana dan berujung pada para pengadministrasi umum, petugas persuratan, sekretaris baik kategori ASN dan non ASN.

Cukup banyak yang dapat dipotret dari sharing session kearsipan pada kesempatan tersebut. Pada bagian penutup, terjaring poin kesimpulan sebagai awal kesepakatan bersama yang akan terus digulirkan pada forum selanjutnya.

Kesimpulan forum tersebut antara lain
1. daftar berkas yang telah tersusun menjadi dasar pembuatan judul berkas di seluruh unit kerja di Lingkungan Ditjen Migas
2. Dalam waktu yang tidak lama, seluruh penamaan berkas (biasa terlihat pada judul punggung odner) di subdit/bagian di Lingkungan Ditjen Migas perlu penyesuaian sebagai daftar berkas yang telah disusun.
3. Setelah tersedia judul berkas, tugas para pengadministrasi umum dan petugas persuratan di subdit/bagian adalah menempatkan arsip serta membuat daftar isi berkas sesuai format yang ditentukan.
4.Daftar berkas diambil dari numenkelatur sub komponen dalam rencana kegiatan anggaran masing masing subdit/bagian
5. Dengan penentuan judul berkas sesuai dengan RKAKL akan menyediakan data untuk pimpinan dan mendukung akuntabilitas pencapaian kinerja pimpinan unit
6. Perlu pendalaman kembali terkait adanya rancangan draft petunjuk teknis pengelolaan arsip aktif untuk dapat ditetapkan Direktur Jenderal sehingga mampu menjamin pelaksanaan pengarsipan di Ditjen Migas

Semoga bermanfaat

Filling arsip aktif

Tantangan unit kearsipan adalah menghidupkan kembali peran unit kerja sebagai bagian dari sistem pengelolaan arsip dinamis. Arsip Dinamis yang terdiri dari arsip aktif dan arsip inaktif.

Arsip aktif disimpan dan didokumentasikan di unit kerja melalui daftar berkas. Tatkala telah selesai masa simpan aktif, bersama dengan fisik arsip, daftar berkas tersebut diserah terima kan dengan bukti berita acara yang ditandatangani pimpinan unit kerja.

Hal tersebut dalam Peraturan ANRI yang diterbitkan pada delapan tahun lalu telah memberikan panduan bagi Sumber Daya Manusia Kearsipan untuk mengolah arsip. Peraturan Kepala ANRI tentang Tata Cara Penyediaan Arsip sebagai Informasi Publik, bab ketentuan umum disebutkan bahwa mengolah arsip inaktif adalah membuat daftar arsip, menyimpan, dan mendokumentasikannya sedangkan arsip aktif ditekankan untuk kegiatan pemberkasan dan pembuatan daftar berkas.

Bagi penulis, peraturan tersebut menjadi menarik karena sesuai dengan tuntutan instansi publik. Mengolah arsip dilakukan dengan memberkaskan, menata, dan menyusun daftar secara tematik.

Beban pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan pada saat arsip berada di unit kerja adalah membuat daftar arsip. Namun demikian, tatkala perpindahan arsip dari unit kerja ke ruang arsip inaktif tidak disertakan daftar arsip, maka yang terjadi adalah beban kerja yang tidak sesuai dengan panduan di atas.

Untuk itu, direncanakan pertemuan para pengadministrasi pada hari Kamis, 12 September 2019, di ruang Strategis lantai 16, Gedung Migas yang akan melakukan workshop pembuatan daftar berkas.

Tatkala aktivitas pembuatan daftar berkas aktif tidak pernah dilaksanakan, maka akan sangat membebani petugas pada ruang arsip inaktif. Selain perpindahan arsip tidak dapat meninggalkan bukti administrasi, dampak lainnya adalah kelengkapan berkas yang seharusnya diperiksa menjadi terlewatkan.

Beberapa kasus penelusuran arsip harus kandas dan tidak menemukan fisik arsip. Penelusuran peta koordinat salah satu wilayah kerja pada delapan belas tahun yang lalu, tidak teridentifikasi bahkan dari daftar arsip.

Permintaan arsip oleh penegak hukum menjadi momok bagi pejabat yang masih aktif tatkala hanya sebagai penerus pejabat lama. Arsip yang tidak diperkirakan sebelumnya menjadi lokus para penegak hukum terus berkembang seiring perubahan kondisi birokrasi.

Yang terbaru adalah penelusuran pegawai pada kelompok kerja pengadaan, berita acara salah satu pengadaan infrastruktur, belum dapat teridentifikasi. Atau juga salah satu pejabat pengawas yang mencari Keputusan Direktur Jenderal tahun 1999.

Meski kita dihadapkan dengan kondisi arsip yang bervariasi. Kondisi tidak teratur dan harapan dapat lebih teratur sebelum datang masa inaktif. Penulis yang setiap harinya berhadapan dengan berkas inaktif masih harus berjibaku untuk membuat daftar arsip.

Puluhan berkas inaktif yang kupilah setiap harinya. Ratusan item arsip yang memaksa diri membacanya. Begitulah kira kira gambaran aktivitas pekerjaan kearsipan setiap harinya. Kerja mengolah salah satu media yang merekam informasi pastilah identik dengan aktivitas membaca.

Baca juga
https://muhamadonlinecom.wordpress.com/2019/07/17/inovasi-ketatalaksanaan/

Kalo mau disurvey, berapa orang arsiparis yang secara full mengolah arsip????. Tentunya tidak semua arsiparis full mengolah arsip. Untuk menyederhanakan persamaan definisi “mengolah arsip”, tulisan ini akan mengajak pembaca bersepakat pada salah satu pekerjaan kearsipan .

INOVASI KEARSIPAN

Satu kalimat yang membekas di memori otaku dari Pidato Presiden Jokowi saat pelantikan pada Minggu, 21 Oktober 2019 adalah ***rutinitas dari proses pekerjaan adalah satu hal, dan hasil pekerjaan adalah hal lain***””

Bagaimana implementasi nya di area kearsipan? Urusan kearsipan yang selama ini masih berada pada urusan proses, atau rutinitas harus dipandang pada sudut lain dengan mengutamakan hasil pekerjaan.

Hasil kerja arsip itu apa? Apakah bentuk daftar arsip bisa dibilang seperti bentuk laporan atau buku kajian dari karangan para ahli atau konsultan? Bukankah sejak lama hasil pekerjaan tersebut telah mendapatkan kritik?.hasil kerja berupa laporan dan buku kajian setebal apapun tidak dapat menghasilkan sesuatu tanpa dipergunakan?

Memaknai pidato presiden tersebut diatas memang perlu keluasan wawasan dan ketepatan presisi. Penulis jadi ingat saat kemunculan istilah “manfaat pekerjaan atawa 🏴󠁧󠁢󠁥󠁮󠁧󠁿 Inggrisnya” impact. Kala itu memahami pertanggungjawaban dari pekerjaan adalah keselarasan perencanaan sedari input, proses dan ouput. Hanya berfokus pada batasan output saja.

Ternyata dalam manajemen ada yg perlu digali lagi terkait adanya impact atau manfaat nyata dari pencapaian output.
Bisa jadi ini juga yg dimaksud pada isi pidato presiden tentang bedanya makna “delivered” dengan “sent”

Manfaat apa yang bisa diberikan dengan hasil pekerjaan kearsipan?. Pertanyaan tersebut menjadi poin untuk menyimpulkan hal hal di atas.

Penyediaan informasi kepada pihak yang membutuhkan sesuai dengan kedudukan kearsipan pada organisasi, bisa jadi mendapat tempat yang paling tinggi dari manfaat adanya urusan kearsipan.

Atau kemudian membangun beberapa tautan informasi yang akan menjadi memori organisasi menjadi jangkar ⚓ urusan kearsipan?

Pada akhir tulisan ini, penulis hanya akan menyampaikan sedikit kegelisahan atas isi pidato presiden tentang budaya inovasi. Tingkat resistensi di kearsipan masih cukup tinggi jika dibanding dengan urusan lainnya di rumah kebangsaan NKRI.

Kearsipan yang masih dituntut sesuai dengan proses dan kaidah yg begitu normatif, menjadi tantangan terbesar para pekerja arsip. Misalnya saja, kejelasan manfaat urusan kearsipan pada tujuan pembangunan tautan informasi untuk memori organisasi.

Lebih sederhana nya penulis contohkan pada penyusutan arsip. Pelaku kearsipan pasti akan sangat tunduk dan menghargai akan proses yg sesuai dengan kaidah. Jika tidak dilewati suatu proses tersebut , maka penyusutan bisa dikatakan SALAH. Tanda tangan kedua belah pihak dalam secarik berita acara, adanya daftar arsip yang juga harus ditanda tangani kedua belah pihak sampai dengan proses berlapis lapis jika arsip akan di musnah.

Praktik inovasi kearsipan pada contoh penyusutan arsip masih terganjal dengan kaidah peraturan yang memang menomorsatukan sebuah proses yang baik. Padahal tuntunan untuk segera memberikan manfaat kearsipan senantiasa menghantui para pekerjaan arsip.

So, dimanakah letak ketepatan sudut pandang kita atas isi pidato presiden pada hari minggu itu????

Tatkala kemudahan penyusutan arsip dapat menjadi area inovasi kearsipan, tak diragukan lagi dalam pemberian dua manfaat kearsipan sekaligus yakni
1. Segera membangun memori organisasi yang tercermin dari ragam khasanah koleksi arsip di Unit Kearsipan
2. Memberikan kesegaran ruang simpan bagi unit pengolah atau unit kearsipan level bawah untuk dapat melanjutkan layanan kearsipan (solusi ruang simpan)

Semoga bermanfaat

Arsip Rahasia

Pada enam tahun yang lalu tepatnya tahun 2013, saat ramai terjadi sengketa informasi publik di pengadilan informasi publik, sedikit kusenggol melalui tautan 👇
http://nurulmuhamad.blogspot.com/2013/08/tak-ada-dokumen-rahasia.html

http://nurulmuhamad.blogspot.com/2013/08/akses-arsip.html

Kedua tautan tersebut menjadi ilustrasi bahwa terjadi pergeseran tingkatan sifat informasi. Perhatian badan publik seperti instansi berkiblat dengan keberadaan Undang Undang Keterbukaan Informasi Publik.

Dalam minggu ini, melalui WAG Arsiparis kuterima informasi tentang ketertarikan para arsiparis untuk mengunggah bungkus nasi dari kertas yang bertuliskan salah satu sifat informasi yakni RAHASIA.

Melalui tulisan ini, maka penulis mencoba ikut berpendapat terkait kejadian yang kadang menjebak pada diskusi tanpa batasan yang jelas.

Jika kita mendiskusikan tentang tingkatan kerahasiaan informasi, sebaiknya diawali dari tinjauan isi atau konten informasi, kemudian konteks kegiatan serta struktur informasi nya.

Selain itu, preseden hasil putusan pengadilan sengketa pada komisi informasi sejak diundangkan keterbukaan Informasi Publik dapat menjadi referensi diskusi.

Tahun 2013, menjadi masa yang ramai kala itu, terkait hak akses publik terkait arsip dinamis. Sebelumnya, pola pikir kita sebagai arsiparis untuk senantiasa menutup informasi pada arsip dinamis. Namun sejak diberlakukan PP 28 tahun 2012 tentang pelaksanaan Undang Undang Kearsipan tahun 2009, tidak serta merta arsip dinamis bersifat rahasia.

Ada jalur akselerasi akses arsip dan mekanisme pelayanan permintaan melalui PPID. Bahkan menjadi kewajiban badan publik dan pejabat publik untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Tidak pasti tidak lupa, bagaimana berita 📰 di media kala itu tentang rekening gendut para petinggi di negara ini. Atau kita sudah akrab dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN). Bahkan saat ini, adanya kewajiban LHKASN.

Arsip dan data sampai dengan informasi sudah menjadi tuntutan pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedaulatan-arsip adalah kedaulatan data yang hingga saat ini masih perlu perumusan regulasi yang gamblang.

Praktik penulisan sifat “rahasia” pada suatu arsip, bisa jadi harus menimbang dan mengingat tinjauan informasinya. Paradigma sebelum era keterbukaan informasi publik masih mendera para konseptor naskah dinas dalam penulangan tingkatan informasi.

Era kemaren, isi baperjakat dan undangan pelantikan masih harus dibungkus berkali kali dan di tuliskan sifat “RAHASIA”. Tatkala proses pengisian Jabatan bukan lagi semata mata melalui baperjakat namun melalui proses open bidding, pastinya tidak lagi berdampak pada kerahasiaan undangan pelantikan.

Terlalu gampang nya, menuangkan sifat “rahasia” maka akan menghilang marwah sifat informasi. Tuntutan keterbukaan informasi publik, yang rahasia pun turun tingkatan kepada sifat “terbatas”. Contoh pada kasus sengketa informasi pada pengadilan komisi informasi.

Dalil kerahasiaan yang dijadikan alasan menutup informasi pembayaran barang dan jasa dapat ditolak oleh hakim tatkala tidak tersurat langsung pada perundangan yang berlaku.

Bahkan perjanjian pengusahaan sumber daya mineral antara pemerintah dengan suatu badan usaha pun tak luput dari tinjauan tingkatan informasi. Boleh saja dalil kerahasiaan, namun jenis informasi yang telah menjadi domain publik, tidak serta merta diberikan sifat RAHASIA.

Penulis berusaha memahami bahwa konteks tingkatan informasi saat ini, harus didasarkan dari subyek yang membutuhkan informasi, tujuan akses, dan jenis informasi.

Bahkan pada pemikiran yang luas, saat kehidupan berbangsa dan bernegara sangat dipengaruhi oleh Teknologi Informasi, kebiasaan dan tuntutan untuk menutup informasi yang memang harus dirahasiakan masih meleng karena tuntutan kecepatan penyelesaian pekerjaan.

https://muhamadonlinecom.wordpress.com/2019/09/06/kedaulatan-arsip/

Ilustrasi tautan di atas 🔝, penulis mencoba mendalami bagaimana konteks dan kondisi suatu kerahasiaan informasi.

Akhir tulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa
1. Para konseptor naskah dinas sudah harus merubah paradigma tingkatan informasi yakni rahasia, terbatas, dan biasa.
2. Sejak diundangkan keterbukaan informasi publik dan pelaksanaan di komisi informasi, bahkan bisa dibilang, “sudah tidak ada lagi arsip rahasia”
3. Arsip rahasia hanya dapat terjadi jika secara nyata tertulis dan tersurat secara jelas pada Peraturan perundangan yang berlaku
4. Masih terjadi penafsiran yang berlebih terkait informasi yang terekam dalam arsip dinamis. Bahkan melalui Penetapan NSPK berupa Sistem Klasifikasi dan Keamanan Akses pun, nantinya akan dihadapkan dengan pelaksanaan tugas kebutuhan informasi publik.
5. Kebutuhan undang undang dan peraturan pemerintah untuk menjadi panduan para konseptor naskah dinas, perlu segera diterbitkan agar menjamin terlaksana kedaulatan-arsip.
6. Dengan adanya peraturan yang jelas terkait kerahasiaan arsip negara, maka praktik penuangan tingkatan sifat informasi arsip dapat tepat. Dan terlindungi makna kata rahasia yang tetap menjaga marwah “RAHASIA”
7. Realitas tafsir kerahasiaan arsip bahkan melalui dalil pada sidang sengketa informasi, menurunkan derajat sifat dari Rahasia ke Terbatas

Semoga bermanfaat

Minggu, 03 November 2019

Menulis(3)

7 Oktober 2019
Satu tulisan 📝 di blog WordPress setiap harinya. Tulisan untuk membantu memoriku menyimpan perjalanan hidup. Bahkan tulisan membuka tabir logika yang belum terungkap. Proses merangkai kata demi kata memperjelas alur pemikiranku. Menyusun paragraf demi paragraf meninggalkan pola pikir yang logis dan terperinci.

Sudut kehidupanku, pekerjaan di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mendominasi tema tulisan. Jabatan pengelola arsip menjadi pijakan dalam pengembangan tulisan. Pun, para pembaca tulisanku berada pada komunitas pekerja arsip.

Arsip itu hampir menjadi idealisme bahkan terbukti menjadi mata pencaharian demi menghidupi keluarga. Kearsipan juga yang menjadi simbol eksistensi diri di tengah pergaulan pertemanan. Melewati masa sepuluh tahun, membuktikan diri sebagai arsiparis.

Sisi kehidupan sosialku tatkala lepas dari pekerjaan adalah Perumahan Villa Tanah Baru. Di wilayah bermukim tersebut terjadi interaksi dan membuat cerita. Puluhan tulisanku tercipta karena jabatan ketua RT.

Tulisan ku yang lain adalah kenangan bersama anak dan istri. Suatu kebanggaan diri dan merasa perlu, kenangan bersama keluarga tertangkap melalui tulisan. Berharap teringat saat tua nanti dan terbaca oleh anak anaku kelak.

“terus menulis untuk bertambahnya tulisan di blogku untuk mengimbangi hari yang semakin cepat berlalu” pikirku.

Lebih dari dua ratu tulisan dan lebih dari seratus ribu kata telah kurangkai hingga hari ini. Tulisan pada blogspot mencapai hampir tiga ratus ribu pembaca, dengan lebih dari sepuluh tahun. Kini kurang dari dua tahun baru kudapat lebih dari dua belas ribu pembaca.

Kini, saat merasa diri telah dikenal sebagai penulis, otaku terjebak pada satu pertanyaan. Untuk maksud dan tujuan apa, hari hari mengejar satu tulisan untuk dipublikasikan di Blog WordPress.

Apa maksud nya, mengcopi tautan tulisan ke beberapa Whatsapp Grup? Mengapa harus terpancing dengan jumlah pembaca? Untuk apa dikenal sebagai seorang penulis?

Sedikit cerita sebulan terakhir, diri ini merasa telah mendapatkan sesuatu dengan menulis. Menargetkan kondisi kehidupan dengan rangkaian kata kata. Membentuk opini orang disekitarku dengan narasi paragraf demi paragraf.

Meski bukan terukur dengan nilai rupiah, namun target itu nyata kurasakan. Diri ini meyakini betul kondisi yang kutargetkan telah tercipta dari tulisan tulisanku.

Detik ini, saya sampaikan bahwa” Aku berlindung kepada Sang Pencipta Kehidupan dari keyakinan diri tentang kekuatan tulisan”. Otak ini harus kembali bahwa yang menyebabkan sesuatu terjadi adalah Kehendak dari Allah semata.

Dan semoga dari kegiatan menulis, saya bisa lebih bermanfaat kepada orang lain. Semoga dapat terus sadar, tulisan hanya menjadi salah satu cara saja untuk menargetkan kondisi kehidupan yang aku inginkan. Bukan jalan yang diyakini untuk mendapatkan sesuatu.

Jika nanti dengan tulisan, berubah kehidupan ku, aku akan mengembalikan pada keyakinan bahwa “Kehendak dari Sang Pencipta saja lah yg menjadikan itu”.

Semoga bermanfaat

Menulis (2)

Mengatakan kepada dunia dengan tulisan. Menyatakan perhatian kepada suatu urusan dengan rangkaian kata kata. Memotret kejadian dengan menulis. Mendokumentasikan perjalanan kehidupan melalui susunan paragraf demi paragraf. Meninggalkan cerita untuk dibaca kembali saat masa tua tiba.

Begitu banyaknya alasan untuk saya dapat terus mengelola blog. Begitu termotivasi untuk terus menulis. Bukan sekedar update status, bukan hanya berani berkomentar di media sosial, bahkan hanya perdebatan pada grup grup, namun perlu mengurai, perlu melengkapi penjelasan kalimat.

Berbagai persoalan kehidupan, menjadi berbeda ketika berani menuliskan. Cara menyampaikan kondisi persoalan melalui tulisan, akan menemukan perspektif yang lebih lengkap. Hal hal yang belum terfikirkan sebelumnya, dapat muncul setelah menulis beberapa paragraf.

Meski tulisan ku masih jauh dengan pendekatan ilmiah, namun dengan menulis aku semakin belajar logika sebab dan akibat. Tulisan membuka cakrawala permasalahan untuk ditemukan penyebabnya. Satu penyebab bisa jadi berdampak untuk permasalahan selanjutnya.

Hal yang menjadi semangat dalam menulis adalah berusaha memberi manfaat kepada para pembaca. Bukan memanfaatkan tulisan untuk keuntungan sesaat. Atau sekedar menguji kepercayaan diri dalam menyampaikan sudut pandang. Suatu kepercayaan diri sebagai penguat diri, sehingga mampu untuk berdaulat.

Munculah perasaan tersanjung yang saat tulisan kita mendapatkan respon. Menggerakkan otot serta saraf ketika tulisan kita dibaca banyak orang. Baca juga
https://muhamadonlinecom.wordpress.com/2019/06/25/menulis/

Pun hari ini, Sabtu, 13 Juli 2019. aku mendapat respon positif dari kebiasaan menulis. Di WA grup dimana aku mempromosikan tulisan agar dibaca orang. Grup yang terjalin karena ikatan program studi yang berisi alumni intas angkatan. Grup yang berisikan mantan mahasiswa kearsipan. Berikut kutipannya:
[13/7 13.12] Suprayitno: 👍Ayo yg hoby nulis. Mas @⁨nurul muhamad⁩ monggo cuap2 blognya diwujudkan dalam paper Diplomatika 😊
[13/7 13.27] Suprayitno: Ah, saya gk percaya klo nunggu *mapan*. 😀 Lha idennya Mas Nurul udah potensi untuk diolah jadi tulisan ilmiah lho… Tinggal ikuti ketentuan gaya selingkungnya de el el. 😊
[13/7 13.27] Rina Rakhmawati: sepakat dg mas prayit..kami sudah lama nunggu tulisannya mas nurul lho…
[13/7 15.40] Rina Rakhmawati: 😊
semoga suatu ketika nanti ada tulisan njenengan di jurnal mas,🙏

Sehari sebelumnya , seorang teman kantor yang sudah promosi di unit kerja lain, menyampaikan tanggapan ketika aku menulis https://muhamadonlinecom.wordpress.com/2019/07/12/mainan-thole/
Berikut kutipannya:
[12/7 13.32] yogo Tri Prayogo: KERENS !!!
[12/7 13.33] yogo Tri Prayogo: Pembaca diajak membaca dan larut dalam bacaan

Sebulan yang lalu, dari beberapa warga dimana aku ditunjuk sebagai petugas ketua RT. Menambah tenaga ajaib untuk terus belajar menulis. Tulisan dengan tema lingkungan tempatku bermukim pada tautan
https://muhamadonlinecom.wordpress.com/2019/06/28/vtb/

Berikut kutipannya:
[29/6 05.14] dawai: Keren Pak RT. Tks
[29/6 10.40] pratama: Kereeeennn bangeeeettt… Cocok jadi penulis handal nih…. Ayo Pak RT, bikin buku kumpulan cerita pendek tentang kehidupan sehari2 di VTB… 😇👍👍👍
[29/6 11.35] dawai: Ini pertama di Indonesia… pasti menarik Pak
[29/6 11.40] pratama: Iya Pak Dawai..nanti kita jual dan tawarkan ke production house utk dibuat sinetronnya… Atau kita bikin sendiri… Pakai Channel youtube. Kalau subscribernya banyak, penghuni VTB gak usah lagi ada iuran bulanan seumur hidup… Ketutup sama penghasilan dari Youtube.. Bahkan kalau viral seperti Atta Halilinta, ada subsidi tiap bulan utk setiap KK di VTB… 😍👍👍
[29/6 11.43] retno: Idenya bagus pak munpung Pak RT sedang sangat Produktif dan rajin pangkal Pandai 😊😊
[29/6 13.22] pratama: Pak RT mungkin adalah jalan petunjuk Allah agar di Komplek kita bisa bebas iuran bulanan selamanya… 😇 🙏 🙏

Tulisan yang dibaca orang melalui internet bisa jadi telah menaikkan derajat kehidupan. Tulisan yang tidak masuk di rubrik koran atawa majalah bulanan suatu institusi pun menjadikan hidupku lebih bermakna. Makna dari doktrin agama agar manusia dapat bermanfaat kepada kehidupan di sekitar nya.

Mungkin nalar ini belum dapat mengikuti tatanan redaktur. Bahkan untuk jurnal ilmiah, Aku pun belum teruji melalui tulisan skripsi bahkan tulisan tesis. Mohon maklum ya…. Bagiku simpel dan sederhana saja, dengan tulisan kita dimudahkan untuk mengambil hati istri. Nih WA nya 😂😛
[12/7 14.30] istri: Ak td di kantor buka blog e bpk
[12/7 14.30] istri: Bc tulisan yg bt anak2
[12/7 14.31] istri: Bagus ih, mlh pgn tak jilid jd buku😬😬

#yukBermanfaatTukSesama

Menulis (1)

Asyiknya menulis. Selain seni literasi juga bikin pengalaman merinding. Bulu kuduk merasa berdiri ketika seorang dosen kearsipan di salah satu Universitas ternama mengkonfirmasi artikel untuk dijadikan salah satu bahasan dalam gelar doktoral. Tulisan pada tautan https://nurulmuhamad.blogspot.com/2013/01/perkembangan-paradigma-kearsipan-di.html?m=1
Artikel tersebut terkait perkembangan paradigma kearsipan yang dipengaruhi oleh teori administrasi negara.

Meski beda platform blog dengan saat ini, namun masih bertujuan sama, hanya untuk menyimpan catatan tentang apa yang saya laksanakan di kehidupan keseharian. Salah satunya dalam melaksanakan tugas sebagai arsiparis. Saya beranggapan bahwa tulis menulis akan menuntun pola pikir dan pola tindakan dalam menjalani kehidupan.

Sehubungan dengan tujuan menulis dan isi tulisan hanya terkait aktivitas keseharian, metode penulisan pun boleh dibilang jauh dari kriteria ‘ilmiah’. Tulisan pada blog ini pasti tidak memenuhi persyaratkan metode penulisan pada jurnal kearsipan, majalah kearsipan, atau media publikasi lain yang dimiliki suatu lembaga.

Berkah tulisan berkesempatan menjadi pengajar dalam suatu workshop dalam rangka pekerjaan konsultan. Pada tahun 2009, seorang tenaga ahli di perusahaan konsultan manajemen perkantoran memberikan porsi seperempat hari kepada saya untuk menjadi pembicara workshop bersama para sekretaris di suatu perusahaan swasta di Jakarta Selatan. Waktu itu tema “index”

Lebih dari itu semua, saya kepikiran untuk mengulangi lagi karena penuangan ide tulisan masih belum terstruktur dan sistematis. Jika hidup boleh memilih, cukup dua pengalaman di atas saja yang menjadi catatan untuk memotivasi kebiasaan menulis.

Tulisan yang menceritakan keseharian dalam urusan kearsipan, hanya saya jadikan bumbu dan menjadi pemanas semangat bekerja. Pilihan bidang pekerjaan yang sesuai dengan angan2 sejak lepas dari pendidikan menengah atas.

Coba saja jika para pembaca berkenan untuk mereview judul judul tulisan dalam blog saya ini. Penentuan judul tulisan yang kadang belum sepenuhnya mencerminkan isinya.

Judul tulisan pada blog ini pun belum mengelompok sesuai dengan sistematika dalam bekerja. Tema tersebut antara lain aturan pekerjaan, bahan kerja, tata cara bekerja, perkembangan pengetahuan dan ketrampilan bekerja, pengalaman kerja, hasil kerja, perlengkapan bekerja, jabatan arsiparis, dan lingkungan kerja, serta serba serbi lainnya.

Namun demikian, saya merasa termotivasi dan menjadi kepuasan dalam menulis adalah ketika mereview kembali blog dan melihat statistik pembaca. Statistik pembaca berdasarkan artikel atau tulisan sampai dengan hari Selasa, 25 Juni 2019 masuk dalam kelompok tema ‘jabatan arsiparis” telah dibaca sebanyak 173 kali.
https://muhamadonlinecom.wordpress.com/2019/02/13/penilaian-arsiparis-via-skp/

Peringkat kedua setelah artikel di atas adalah tema ‘ hasil kerja’ yang telah dibaca sebanyak 154 kali pada tautan
https://muhamadonlinecom.wordpress.com/2019/04/01/catatan-kerja-arsiparis/

Posisi ketiga yakni sebanyak 154 kali adalah artikel pada tautan https://muhamadonlinecom.wordpress.com/2018/12/03/arsiparis-teladan/

Dari ketiga judul tulisan di atas, mempunyai kesamaan judul yakni kata “arsiparis”. Jumlah pembaca tersebut mencerminkan promosi tulisan yang sering dilakukan hanya pada WAG arsiparis.

Platform wordpress versi android ini menjadi lapak kedua saya setelah sebelumnya blogspot. Sebagai pendatang baru, tepatnya sembilan bulan yang lalu terdaftar sebagai warga wordpress, capaian total pembaca 6.200 kali merupakan tambahan motivasi untuk menulis.

Pada blog sebelumnya dg platform blogspot, capaian pembaca sampai hari ini adalah 284 ribu yang hanya menampilkan 200 an artikel.

Akhirnya, semoga kebiasaan menulis dapat membentuk pola pikir yang lebih sistematis dan terstruktur. Semoga bermanfaat

Mushola (10)

Mungkin para pembaca pernah mempunyai pengalaman dengan mushola? Ketika wilayah domisili berdekatan dengan mushola, tentunya memperingan langkah kita untuk menegakkan sholat. Selain itu, banyak manfaat dengan keberadaan mushola misalnya sebagai sarana untuk mempersiapkan generasi yang lebih taat berislam dimulai dari menegakkan tiang agama dan belajar membaca kitab suci.

Tulisan ini, merupakan kali kesepuluh sebagai ilustrasi mewujudkan perumahan yang mempunyai mushola. Melalui tulisan ini, semoga dapat membuka komunikasi antar warga dimana membangun mushola perlu kebersamaan.

Betapa berat proses pembangunan Mushola tanpa kebersamaan dimana dalam istilah lain berjamaah. Karena dengan berjamaah, usaha mewujudkan wilayah yang lebih mengabdi menjadi kekuatan tersendiri.

Dari kesendirian sebagai hamba ALLAH, tatkala belum kuasa melengkapi rukun islam dengan berhaji atau belum mengerti ilmu prioritas menjalankan agama, diri ini sedang dimabukkan untuk terus mengawal berdiri dan operasional Mushola.

SABTU, 2 november 2019, bisa dibilang seharian berada di Mushola VTB untuk sekedar merapikan sisa sisa bahan bangunan berupa kayu bekas dan mengepel lantai. Begitu juga di Sabtu yang lain saat tidak pulang kampung atau tidak acara kantor dan tidak bertugas mengantar anak dan istri,senantiasa meluangkan waktu libur kerja ke Mushola.

Bukan hanya waktu dan tenaga, secara apapun kuusahakan demi cita dan cinta kepada Sang Pencipta memaksakan kerelaan diri demi berlanjut nya proses pembangunan mushola. Setidaknya dengan kondisi laporan saldo minus, memberanikan diri melupakan pandangan umum untuk terus menyuarakan penggalangan dana.

Saldo Minus Per hari Sabtu, 2 November 2019 adalah sebesar Rp.5. 577.500,-.( PEMASUKAN : Rp. 171.794.500, & PENGELUARAN :Rp.177.372.000)

RINCIAN PENGELUARAN
* Bayar tukang 2 November 2019: 1.350.000
* Cat dasar : 360.000
* Bayar material 26 Oktober : 280.000
* Bayar tukang 26 Oktober : 1.890.000
* Bayar tukang 17 Oktober : 1.500.000
* Bayar material 17 Oktober : 1.469.000
* Bayar tukang 14 Oktober: 600.000
* Beli Roster K : 4.575.000
* Pemasangan pintu dan jendela: 5.400.000
* Tukang plester dan keramik Lt 2 : 10.900.000
* Material plester dan keramik Lt.2: 13.521.000
* Pembelanjaan Jan s.d. Maret : 73.255.000
* Pembelanjaan melalui Bp. Eko : 17.092.000
* Pembelanjaan melalui Bp. Irwan : 12.760.000
* Paket Kanopi & Atap genting (Sulani): 17.185.000
* Paket Keramik lantai dasar: 5.770.000
* Tukang Mei (Munadi/Heru/Syahril): 5.250.000
* Karpet 3 roll: 2.800.000
* Amplifier: 1.550.000

Pun malam ini, saat tukang membawa temannya untuk penawaran pemasangan kaca jendela aluminium dengan estimasi harga Rp. 5.200.000, tanpa berpikir panjang kusanggupi untuk menerima penawaran.

Ada kebutuhan mendesak di Mushola, bersamaan dengan Musim penghujan yang sudah mulai datang, yakni 3 daun jendela yang menghadang air masuk ke ruang lantai 2.

Dini hari ini, Minggu 3 November 2019 kuawali dalam perenunganku melalui rangkaian kata kata, memaksa diri memantaskan untuk menyuarakan kembali penggalangan dana.

Melalui WAG kutuliskan permohonan Donasi

“Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulillah, Pembangunan Mushola Al Ukhuwah VTB terus berjalan untuk meraih masa muda, masa tua yang lebih mengabdi.
Bersama ini, ijinkan kami selaku Ketua RT 10 VTB menyampaikan kebutuhan dana untuk melanjutkan pembangunan Mushola dengan kebutuhan mendesak sebesar Rp. 16. 937.500
Rincian kebutuhan sbb:
🌟 SALDO MINUS Per hari Sabtu, 2 November 2019 Rp.5. 577.500,-.
🌟 Rencana pembayaran 3 jendela kaca alumnium sebesar Rp. 5.200.000
🌟 tukang harian masuk enam hari kerja (senin-sabtu) 4-9 november dibutuhkan Rp. 1. 620.000
🌟 Kebutuhan pemasangan Plafon: 4.540.000 dg rincian
Besi Holo 2×4, 0.35 ML : 20 btg X 15.500= 310.000
Besi Holo 4×4, 0,35 ML : 40 btg X 19.500= 780.000
Gypsum 17 lembar X 50.000 = 850.000
Baut 200×1.000 = 200.000
Jasa pasang borongan 60m2 X 40.000 = 2.400.000
Demikian kami sampaikan, atas perhatian bapak ibu dan Saudara kami ucapkan terima kasih
Ttd
Nurul Muhamad (Blok H6)

Hasilnya cukup positif, tiga orang warga langsung merespon dengan menyampaikan donasi sedekah pembangunan Mushola melalui transfer bank. Dan satu warga lagi segera menyusul.

Meski demikian, kurang lebih tersisa kebutuhan yang mendesak untuk pembangunan Mushola sebesar Rp.13. 937.500′-. Tekat ini semoga menjadi Ridhlo Nya.

Kiranya keberjamaahan dalam pembangunan Mushola al Ukhuwah Perumahan Villa Tanah Baru dapat menjadi bagian kecil untuk bekal kembali Keharibawaan Sang Khaliq

Daftar Donatur pembangunan mushola al Ukhuwah Villa Tanah Baru.
34. Arisan ibu2 blok FGH : 1.100.000,
35. Jawahirul Ade Ahyar: 1.000.000,
36. Ari Cahyo(H8): (1.000.000, jam Digital)
37. Roesdan(F3): 1.000.000,
38. Agus(G4): 1.000.000,
39. Zidane: 1.000.000,
40. H. Apriyanto: 1.000.000,
41. Rayhan (C3): 1.000.000,
42. Maradona: 1.000.000,
43. Irvan Ardiansyah (B10): 1.000.000,
44. Nasywa(H6): 2.000.000,
45. Pradipta (H6): 1.500.000,
46. Rosnaetti (E3): 1.000.000,
47. H. Anwari: 1.000.000,
48. H.A. D5: 1.000.000,
49. Nurdin: 1.000.000,
50. Fatimatuzzahra (H6): 1.500.000,
51. Wiyono Kanopi (Bp.Rusdan): 1.000.000 (jasa tukang),
52. NN blok D: 1.000.000,
53. Jamaah masjid al ikhlas gd. Migas: 1.000.000,
54. Aniswatul M.: 1.000.000,
55. Shareva D5: 1.000.000
56. Hamba Allah F4: 700.000,
57. Romli(G6): 500.000,
58. Ahmad Afandi (kakak Bp. Ade): 500.000,
59. Juhani : 500.000,
60. H.A. (saudara suwandi): 500.000,
61. Totok: 500.000,
62. Habib Asy Asy’ari (relasi puryanto security): 500.000,
63. H.A.: 500.000,
64. Sulani Kanopi: 500.000,
65. Ika Sri Martiani (kakanda Bogi): 500.000,
66. H.A. : 350.000,
67. H. Syamsudin : 320.000,
68. H.A.: 300.000,
69. Bu Yanti C9 : 450.000,
70. Hari Susilo BNI (temen Irwan) : 300.000,
71. H. A.: 300.000,
72. H.A. blok C: 250.000,
73. H.A.: 200.000.
74. Bu ari (H5): 250.000,
75. H.A. : 200.000,
76. Bu Maria (H4): 500.000,
77. H.A: 150.000
78. Kotak infaq (Tromol): 450.000
79. H. A: 150.000
80. H. A: 300.000
81. Alm Romilah (ibunda Nurul): 2.000.000
82. H. A: 150.000
83. nana(bunda Biru) : 1.000.000
84. Haji Yanto: 1.000.000
1. Pratama Persada: 15.000.000
2. Abdul Haris Semendawai 13.000.000,
3. Eko Saputro(D6) 10.492.000
4. PT. MN. Investama ( Bp. Suwandi): 10.000.000,
5. Nurul Muhamad: 10.000.000,
6. Kotak Amal Tarawih 2019: 9.104.500,
7. Hj. Normawati (Ibunda Irwan): 7.000.000
8. Baderi(B3) 7.000.000,
9. Hadi Suprayitno(G1): 6.000.000,
10. H. Imron (T.B. bintang Jaya): 5.850.000 (60 btg kanal C baja ringan, 50 btg reng baja),
11. Patmawati (Ibunda Erna F6): 5.000.000,
12. Suwandi(C3): 4.000.000,
13. Adiknya Suwandi : 4.000.000,
14. Bayu Suryono Hadi(C6): 4.000.000
15. Afrian J.P(H7): 3.242.000 (1 jt uang & TOA&kipas A.)
16. Kader PKS seTanah Baru: 3.000.000,
17. Krestiana Evelyn(H6): 3.000.000,
18. Endang G2: 2.500.000,
19. H. Suryadi(D9): 2.420.000 (hebel dan semen),
20. Pegawai LPSK (Relasi Bp.Dawai): 2.250.000,
21. Gagah Pramada(F6) 2.703.000,
22. Aan Mardian : 2.620.000 (semen 20 sak 1, 5jt),
23. Hamba Allah E7: 2.000.000,
24. Ifa Rufaida(kakanda Irwan): 2.000.000,
25. Bogi (E1): 2.000.000,
26. Wahyuni (ibunda Agus): 2.000.000
27. PT Multi Consulting Utama ( Bp. ade): 1.500.000,
28. Hamba Allah: 1.500.000,
29. Hj.Halimah (Ibunda Netty E3): 1.500.000,
30. Habib Salim : 1.475.000,
31. Alm.Radjiyem(Ibunda Ibnu): 1.300.000,
32. NN (teman Rusdan): 1.250.000,
33. Ibnu F1: 1.500.000,

Mushola bagian 9

“bahkan kalo perlu kehidupanku akan kusedekahkan untuk mushola” jawabku kepada seorang tetangga. Kalimat tersebut secara spontan terucap kala Beliau sebagai seorang tokoh dimataku memberi pesan untuk merampungkan pembangunan mushola sebelum datang masa serah terima jabatan ketua RT 10.

Terlalu berlebihan gk sih, kalimat “menyedekahkan kehidupan”????
Sebetulnya terlalu percaya diri mengucap kalimat itu. Tanpa bermaksud congkak, lebih mendalam hanya sekedar untuk menunjukkan keseriusan ku dalam mewujudkan keinginan mempunyai mushola di wilayah mukim?

Meski urusan Mushola bukan hanya urusan terkait berapa jumlah uang yg kita kuasai untuk disumbangkan. Namun perhatian dan rasa penerimaan untuk terus menjalankan operasionalnya.

Tatkala perhatian terukur dari jumlah rupiah yang tidak sedikit, akan besar rasa penerimaan jikalau mushola ramai dikunjungi pada tiap lima waktunya. Namun bila puluhan bahkan ratusan juta telah dipersembahkan demi berdirinya bangunan tak juga membuat ramai dalam operasional lima waktu, datanglah kesan hampa.

Disinilah ada peran serta dan bersifat partisipatif yang sukarela. Bukan untuk menampik anggapan orang tentang mudahnya mendirikan bangunan dan tantangan berat untuk mengisi dan meramaikan mushola. Namun kedua nya, sedari mendirikan bangunan sampai dengan mengisi dan menjalankan mushola ibarat gayung bersambut.

Konon katanya, dari cerita seorang tetangga yang berasal dari Nganjuk Jawa timur, beberapa mushola yang didirikan oleh satu keluarga lepas menjalankan ibadah haji, kalah bertahan dari desakan kondisi lingkungan.

Kondisi lingkungan yang begitu dinamis lebih bisa seoring dengan mushola yang didirikan dengan peran partisipatif warga sekitar.

Pun di Mushola Al Ukhuwah Villa Tanah Baru, tidak ada target setahun selesai membangun. Kalimat itu pernah kusampaikan kepada tokoh masyarakat yang menaruh harapan dan bahkan kerelaan untuk menggelontorkan rupiah nya untuk mempercepat pembangunan Mushola.

Suatu harapan bahwa mushola dapat merasa dimiliki oleh warga sekitar demi eksistensi yang terukur dengan waktu lebih lama menjadi satu dalih kuat, minimal tiga tahun waktu yang ditetapkan dalam pembangunan.

Sedikit demi sedikit bersamaan dengan pengkondisian yang lebih mengabdi bagi generasi penerus di perumahan Villa Tanah Baru.

Akhir tulisan ini, demi mendapatkan rasa kepemilikan warga sekitar untuk mushola tercinta, tak lupa membrotcast, menyebarkan informasi terbaru terkait kebutuhan dana pembangunan dalam kondisi Minus.

Assalamualaikum
Bersama ini kami selaku Ketua RT 10 Perumahan Villa Tanah Baru mengucapkan beribu rasa terima kasih atas donasi, infaq dan Sodakoh untuk pembangunan Mushola.

Kiranya masih diberikan kepercayaan dalam penyaluran tabungan kebaikan akhirat, kami masih menerima dengan mengucapkan semoga Amal kebaikan Bapak Ibu Saudara diberikan predikat Jariyah di sisi Allah. AMIIN

Berikut kondisi laporan
PEMASUKAN : Rp. 171.794.500,
PENGELUARAN :Rp.175.622.000
SALDO MINUS
Per hari Sabtu, 26 Oktober 2019 Rp.3. 827.500,-.

RINCIAN PENGELUARAN
1. Bayar material 26 Oktober : 280.000
2. Bayar tukang 26 Oktober : 1.890.000
3. Bayar tukang 17 Oktober : 1.500.000
4. Bayar material 17 Oktober : 1.469.000
5. Bayar tukang 14 Oktober: 600.000
6. Beli Roster K : 4.575.000
7. Pemasangan pintu dan jendela: 5.400.000
8. Tukang plester dan keramik Lt 2 : 10.900.000
9. Material plester dan keramik Lt.2: 13.521.000
10. Pembelanjaan Jan s.d. Maret : 73.255.000
11. Pembelanjaan melalui Bp. Eko : 17.092.000
12. Pembelanjaan melalui Bp. Irwan : 12.760.000
13. Paket Kanopi & Atap genting (Sulani): 17.185.000
14. Paket Keramik lantai dasar: 5.770.000
15. Tukang Mei (Munadi/Heru/Syahril): 5.250.000
16. Karpet 3 roll: 2.800.000
17. Amplifier: 1.550.000

Daftar Donatur pembangunan mushola al Ukhuwah Villa Tanah Baru.
1. Pratama Persada: 15.000.000
2. Abdul Haris Semendawai 12.000.000,
3. Eko Saputro(D6) 10.492.000
4. PT. MN. Investama ( Bp. Suwandi): 10.000.000,
5. Nurul Muhamad: 10.000.000,
6. Kotak Amal Tarawih 2019: 9.104.500,
7. Hj. Normawati (Ibunda Irwan): 7.000.000
8. Baderi(B3) 7.000.000,
9. Hadi Suprayitno(G1): 6.000.000,
10. H. Imron (T.B. bintang Jaya): 5.850.000 (60 btg kanal C baja ringan, 50 btg reng baja),
11. Patmawati (Ibunda Erna F6): 5.000.000,
12. Suwandi(C3): 4.000.000,
13. Adiknya Suwandi : 4.000.000,
14. Bayu Suryono Hadi(C6): 4.000.000
15. Afrian J.P(H7): 3.242.000 (1 jt uang & TOA&kipas A.)
16. Kader PKS seTanah Baru: 3.000.000,
17. Krestiana Evelyn(H6): 3.000.000,
18. Endang G2: 2.500.000,
19. H. Suryadi(D9): 2.420.000 (hebel dan semen),
20. Pegawai LPSK (Relasi Bp.Dawai): 2.250.000,
21. Gagah Pramada(F6) 2.703.000,
22. Aan Mardian : 2.620.000 (semen 20 sak 1, 5jt),
23. Hamba Allah E7: 2.000.000,
24. Ifa Rufaida(kakanda Irwan): 2.000.000,
25. Bogi (E1): 2.000.000,
26. Wahyuni (ibunda Agus): 2.000.000
27. PT Multi Consulting Utama ( Bp. ade): 1.500.000,
28. Hamba Allah: 1.500.000,
29. Hj.Halimah (Ibunda Netty E3): 1.500.000,
30. Habib Salim : 1.475.000,
31. Alm.Radjiyem(Ibunda Ibnu): 1.300.000,
32. NN (teman Rusdan): 1.250.000,
33. Ibnu F1: 1.500.000,
34. Arisan ibu2 blok FGH : 1.100.000,
35. Jawahirul Ade Ahyar: 1.000.000,
36. Ari Cahyo(H8): (1.000.000, jam Digital)
37. Roesdan(F3): 1.000.000,
38. Agus(G4): 1.000.000,
39. Zidane: 1.000.000,
40. H. Apriyanto: 1.000.000,
41. Rayhan (C3): 1.000.000,
42. Maradona: 1.000.000,
43. Irvan Ardiansyah (B10): 1.000.000,
44. Nasywa(H6): 2.000.000,
45. Pradipta (H6): 1.500.000,
46. Rosnaetti (E3): 1.000.000,
47. H. Anwari: 1.000.000,
48. H.A. D5: 1.000.000,
49. Nurdin: 1.000.000,
50. Fatimatuzzahra (H6): 1.500.000,
51. Wiyono Kanopi (Bp.Rusdan): 1.000.000 (jasa tukang),
52. NN blok D: 1.000.000,
53. Jamaah masjid al ikhlas gd. Migas: 1.000.000,
54. Aniswatul M.: 1.000.000,
55. Shareva D5: 1.000.000
56. Hamba Allah F4: 700.000,
57. Romli(G6): 500.000,
58. Ahmad Afandi (kakak Bp. Ade): 500.000,
59. Juhani : 500.000,
60. H.A. (saudara suwandi): 500.000,
61. Totok: 500.000,
62. Habib Asy Asy’ari (relasi puryanto security): 500.000,
63. H.A.: 500.000,
64. Sulani Kanopi: 500.000,
65. Ika Sri Martiani (kakanda Bogi): 500.000,
66. H.A. : 350.000,
67. H. Syamsudin : 320.000,
68. H.A.: 300.000,
69. Bu Yanti C9 : 450.000,
70. Hari Susilo BNI (temen Irwan) : 300.000,
71. H. A.: 300.000,
72. H.A. blok C: 250.000,
73. H.A.: 200.000.
74. Bu ari (H5): 250.000,
75. H.A. : 200.000,
76. Bu Maria (H4): 500.000,
77. H.A: 150.000
78. Kotak infaq (Tromol): 450.000
79. H. A: 150.000
80. H. A: 300.000
81. Alm Romilah (ibunda Nurul): 2.000.000
82. H. A: 150.000

Mushola bagian 8

Petang kemaren, Selasa 17 September 2019, tatkala masih diatas motor 🛵 sepulang kantor, mendapati kedua anaku pulang dari mushola. Kebiasaan berjamaah Magrib telah mereka alami karena keberadaan mushola di Perumahan Villa Tanah Baru.

Rasa tenang 🤫 dalam jiwa penghambaan kepada Sang Khaliq mengayomi tempat bermukim. Sebagai orang yang merasa diberikan titipan dari Ilahi, melihat 👀 mereka berjalan berdua sambil membawa peralatan sholat, merasa tenang dan bahagia .

TENANG, saat aku belum berada dirumah mereka telah mendatangi mushola/masjid. Bahkan saat ibunya ngurus sibayi di 🏡 rumah, mereka yang belum genap usia untuk berkewajiban sholat, sudah berani dan terbiasa datang ke mushola untuk jamaah Magrib.

Aku rasa juga 😊 BAHAGIA. Siapa sih yang tidak bahagia, saat keturunan kita, generasi penerus kita berada pada jalur kebiasaan ilahiah. Suatu jalur yang berisikan aktivitas penghambaan seperti sholat.

Untuk itu, sebagai wujud rasa syukur ku atas segala karunia dari Sang Penguasa Alam Semesta, perkenankan dari hati mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga di Villa Tanah Baru dan donatur pembangunan mushola lainnya. Semoga dukungan dan bantuan berupa uang, barang dan jasa sehingga mampu berdiri bangunan Mushola, mendapatkan balasan kebaikan dari Tuhan.

Meski baru berlangsung sembilan bulan tepat nya di penghujung September 2019, total penerimaan infaq baik berupa uang, barang, dan jasa telah tercatat lebih dari 180 juta. Jumlah yang tidak terperkirakan sebelumnya dari ukuran swadaya murni warga level RT.

Seolah semua dalam genggaman kehendak Tuhan, karena begitu mudahnya mengumpulkan lebih dari 180 juta, jutaan sebagai wujud bekal pada kehidupan yang abadi. Bukan hanya nun jauh nanti di alam keabadian, saat ini pun, bentuk bantuan berupa infaq pembangunan Mushola, telah membuat diri dan mungkin para warga VTB merasa tenang dan bahagia.

Tenang dan bahagia melihat perhiasan dunia (anak anak kita) menjalani aktivitas ilahiah di petang menjelang malam dengan jamaah Magrib dan Isya’.

Perjalanan hidup masih terbentang luas, kala masih diberikan umur panjang. Perlu kiranya kita bergandengan erat, saling mendukung untuk kembali menyemarakkan penggalangan dana penyelesaian pembangunan mushola.

Pelan namun terus berjalan dengan pasti sampai nanti, Mushola Al Ukhuwah di Perumahan Villa Tanah Baru menjadi bagian dari kisah hidup mengiringi anak anak kita meraih cita cita nya.

Atau kemudian menjadi bagian dari sisa perjalanan hidup kita di dunia, untuk kembali kepadaNya. Kembali dengan Bekal secukupnya yang tercermin dari nilai jariyah Infaq Pembangunan Mushola Al Ukhuwah Perumahan Villa Tanah Baru

Donasi dapat disalurkan ke rekening BRI atas nama Suwandi Afandi 001901020335503 atau Mandiri atas nama Nurul Muhamad 01220005250140

#YukKeMushola #YukBerinfaq

Laporan penerimaan infaq sampai dengan hari Rabu, 18 September 2019
🍃Uang : Rp. 167.344.500,-
🍃Barang : 12.652.000,-
Jml pembelanjaan: Rp.165.483.000,-
Saldo uang Rp.1.861.500,-

Daftar Donatur
1. Pratama Persada: 15.000.000
2.Abdul Haris Semendawai 11.000.000,
3. Eko Saputro(D6) 10.492.000
4. PT. MN. Investama ( Bp. Suwandi): 10.000.000,
5. Nurul Muhamad: 10.000.000,
6. Kotak Amal Tarawih 2019: 9.104.500,
7. Hj. Normawati (Ibunda Irwan): 7.000.000
8. Baderi(B3) 7.000.000,
9. Hadi Suprayitno(G1): 6.000.000,
10. H. Imron (T.B. bintang Jaya): 5.850.000 (60 btg kanal C baja ringan, 50 btg reng baja),
11. Patmawati (Ibunda Erna F6): 5.000.000,
12. Suwandi(C3): 4.000.000,
13. Adiknya Suwandi : 4.000.000,
14. Bayu Suryono Hadi(C6): 4.000.000
15. Afrian J.P(H7): 3.242.000 (1 jt uang & TOA&kipas A.)
16. Kader PKS seTanah Baru: 3.000.000,
17. Krestiana Evelyn(H6): 3.000.000,
18. Endang G2: 2.500.000,
19. H. Suryadi(D9): 2.420.000 (hebel dan semen),
20. Pegawai LPSK (Relasi Bp.Dawai): 2.250.000,
21. Gagah Pramada(F6) 2.703.000,
22. Aan Mardian : 2.120.000 (semen 20 sak 1 jt),
23. Hamba Allah E7: 2.000.000,
24. Ifa Rufaida(kakanda Irwan): 2.000.000,
25. Bogi (E1): 2.000.000,
26. Wahyuni (ibunda Agus): 2.000.000
27. PT Multi Consulting Utama ( Bp. ade): 1.500.000,
28. Hamba Allah: 1.500.000,
29. Hj.Halimah (Ibunda Netty E3): 1.500.000,
30. Habib Salim : 1.475.000,
31. Alm.Radjiyem(Ibunda Ibnu): 1.300.000,
32. NN (teman Rusdan): 1.250.000,
33. Ibnu F1: 1.200.000,
34. Arisan ibu2 blok FGH : 1.100.000,
35. Jawahirul Ade Ahyar: 1.000.000,
36. Ari Cahyo(H8): 1.000.000,
37. Roesdan(F3): 1.000.000,
38. Agus(G4): 1.000.000,
39. Zidane: 1.000.000,
40. H. Apriyanto: 1.000.000,
41. Rayhan (C3): 1.000.000,
42. Maradona: 1.000.000,
43. Irvan Ardiansyah (B10): 1.000.000,
44. Nasywa(H6): 1.500.000,
45. Pradipta (H6): 1.500.000,
46. Rosnaetti (E3): 1.000.000,
47. H. Anwari: 1.000.000,
48. H.A. D5: 1.000.000,
49. Nurdin: 1.000.000,
50. Fatimatuzzahra (H6): 1.500.000,
51. Wiyono Kanopi (Bp.Rusdan): 1.000.000 (jasa tukang),
52. NN blok D: 1.000.000,
53. Jamaah masjid al ikhlas gd. Migas: 1.000.000,
54. Aniswatul M.: 1.000.000,
55. Shareva D5: 1.000.000
56. Hamba Allah F4: 700.000,
57. Romli(G6): 500.000,
58. Ahmad Afandi (kakak Bp. Ade): 500.000,
59. Juhani : 500.000,
60. H.A. (saudara suwandi): 500.000,
61. Totok: 500.000,
62. Habib Asy Asy’ari (relasi puryanto security): 500.000,
63. H.A.: 500.000,
64. Sulani Kanopi: 500.000,
65. Ika Sri Martiani (kakanda Bogi): 500.000,
66. H.A. : 350.000,
67. H. Syamsudin : 320.000,
68. H.A.: 300.000,
69. Bu Yanti C9 : 450.000,
70. Hari Susilo BNI (temen Irwan) : 300.000,
71. H. A.: 300.000,
72. H.A. blok C: 250.000,
73. H.A.: 200.000.
74. Bu ari (H5): 250.000,
75. H.A. : 200.000,
76. Bu Maria (H4): 500.000,
77. H.A: 150.000
78. Kotak infaq (Tromol): 450.000
79. H. A: 150.000
80. H. A: 300.000

Total pembelanjaan per hari Sabtu, 7 September 2019 sebesar 165.483.000 dg rincian:
1. Pembelanjaan Jan s.d. Maret : 73.255.000
2. Pembelanjaan melalui Bp. Eko : 17.092.000
3. Pembelanjaan melalui Bp. Irwan : 12.760.000
4. Paket Kanopi & Atap genting (Sulani): 17.185.000
5. Paket Keramik lantai dasar: 5.770.000
6. Tukang Mei (Munadi/Heru/Syahril): 5.250.000
7. Karpet 3 roll: 2.800.000
8. Amplifier: 1.550.000
9. Tukang plester dan keramik Lt 2 : 10.900.000
10. Material plester dan keramik Lt.2: 13.521.000
12. pintu dan jendela: 5.400.000