Hal yang perlu diperhatikan
dalam perawatan kertas dapat diawali dengan penentuan kertas yang dipergunakan
untuk media arsip yakni tingkat keasaman yang terkandung pada kertas dan tinta.
Dalam hal perawatan, faktor cahaya baik cahaya matahari dan lampu listrik
sangat berperan dalam merusak kertas. Partikel yang dibawa oleh udara seperti
debu, pasir halus, partikel dari polusi kendaraan bermotor atau asap motor akan
menyebabkan noda noda pada kertas.
Kertas dalam menuangkan rekaman
informasi mempunyai kandungan kimia yang beragam. Kertas yang terbuat dari
serat kayu. Residu bahan bahan kimia
yang digunakan pembuatan kertas, lignin, alum-rosin sizing, zat pemutih
mepengaruhi tingkat keasaman kertas. Lignin adalah senyawa kimia yang terdapat
dalam kayu sebagai bahan pengikat antar serat. Reaksi oksidasi dari lignin akan
menyebabkan kertas menjadi coklat dan kekuatan kertas mudah sobek. Untuk itulah
lignin dihilangkan mempergunakan bahan bahan kimia tertentu.
Zat kima kedua yang
mempengaruhi tingkat keasaman kertas yakni zat sizing alum-rosing. Zat ini
dipergunakan untuk mengurangi daya serap air dari kertas. Sifat kertas yang
mudah menyerap air mengakibatkan tinta yang ditulis di atas kerta akan
mengembang. Untuk itulah penggunaan alum rosin dapat mengantisipasi hal
tersebut.
Zat pemutih seperti hipoklorit,
klor di oksida dan per oksida juga merupakan sumber keasaman. Penghilangan zat tersebut dengan pemasakan yang sempurna
pada saat pemasakan untuk memisahkan lignin dan zat zat lain yang tidak
diinginkan.
Sumber asam selain berasal dari
kertas, dapat juga berasal dari tinta. Perkembangan mesin cetak (printer)
membedakan tinta yakni inkjet dan tonner. Adanya asam di dalam tinta
mengakibatkan kertas akan terkikis dan membentuk lubang pada bagian bagian yang
tertulisi oleh tinta.
Sinar matahari yang terlalu
terik dan sinar lampu yang terlalu terang akan merusak arsip kertas. Kerusakan
yang ditimbulkan yakni adalah pemudaran ketikan dan kerapuhan kertas serta
berubah warna putihnya kertas. Sinar matahari yang terik menyebabkan naiknya
suhu udara sehingga kerta menjadi getas, begitu pula jika sinar lampu listrik
terlalu terang untuk itu diperlukan pelembabab yang sesuai. Akan tetapi jika
suhu udara terlalu lembab akan menjadi media tumbuhnya jamur.
Kesimpulan: hal hal tersebut di
atas akan menjadikan dasar tindakan perawatan arsip kertas. Para arsiparis
secara tanggap dan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait. Koordinasi
tersebut diantaranya adalan dengan unit kerja pengadaan sarana prasarana kerja
(biasanya bagian perlengkapan) agar mengadakan kertas yang mempunyai tingkat
keasaman rendah. Pemilihan tinta untuk mesin cetak juga harus yang rendah tingkat
asamnya.
Koordinasi dengan petugas
kebersihan dilakukan agar ruang kerja atau ruang arsip dapat terbebas dari
debu, asap rokok, pasir halus dengan mesin penyedot debu secara teratur dan
berkala. Arsiparis juga memberikan masukan agar pencahayaan yang terdapat ruang
arsip dapat melindungi kertas, cahaya matahari masuk tidak terlalu terik atau
lampu juga tidak terlalu terang, pun dengan pengaturan suhu yang konstan.
Sumber bacaan: modul diklat penyetaraan arsparis ,
PUSDIKLAT ANRI seri terbatas (digandakan pada tahun 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar