Layak ajang lomba, lepas sesi ujian tulis yang terdiri psikotes, uji kompetensi pengetahuan tentang kearsipan, para peserta pemilihan arsiparis teladan nasional tahun 2019 di suguhkan pada tantangan berbicara di depan forum.
Tatkala pengetahuan kearsipan tergambar dari ketepatan pemilihan chek poin dan menarasikan jawaban essay, sesi wawancara menjadi tantangan lanjutan untuk mengukur kemampuan arsiparis. Jika tidak terbiasa berbicara di depan forum, kadang pemahaman yang nyantel di memori ingatan dapat menguap.
Undian berupa gulungan kertas bertuliskan angka menjadi pengganti topik di pertanyaan pada sesi wawancara. Pertanyaannya antara lain terkait fungsi Ruang transit atau repisetory, peminjaman arsip, dan autentikasi untuk tiga orang perserta dengan batasan waktu 15 menit.
Ketiga orang peserta yang mendapat giliran ke-1 menempati podium yang berhadapan dengan tiga orang juri. Setiap peserta mendapatkan tiga giliran berbicara untuk menjawab pertanyaan dan menanggapi kedua peserta lainnya ditambah dengan giliran menjawab pertanyaan dewan juri jika masih tersisa waktu.
Tiga orang pada giliran ke-2 mendapatkan pertanyaan yakni empat instrumen kearsipan, perbedaan arsip konvensional dan media baru, dan tahapan pembenahan. Yang menarik adalah pemanggilan pada jabatan yang sama. Misalnya jabatan ‘penyelia’ makan tiga orang memiliki jabatan sama yakni penyelia.
Tiga orang pada giliran ke-3 sampai dengan total 21 orang pada kategori terampil selesai di hari Kamis petang sebelum jam 18.00. Beberapa topik pertanyaan seperti pemberkasan, pelayanan arsip, keabsahan, klasifikasi, definisi arsip menurut UU 43/2009 menjadikan bahan pendalaman dewan juri untuk mengukur kemampuan para peserta.
Di hari kedua, 16 Agustus 2019 sejak dini hari 4.30 WIB para peserta sudah berada di dalam bus untuk menuju ke Gedung DPR/MPR untuk bersama dengan teladan pada jabatan fungsional tertentu lainnya menyaksikan Sidang Bersama DPR RI & DPD RI.
Sampai di lokasi di pagi hari sebelum mentari sempat beranjak memperlihatkan diri memantik semangat para peserta. Meski hanya disediakan tempat duduk di Lobby Gedung Nusantara, namun berkesempatan mengabadikan gambar diri di gedung parlemen.
Lalu lalang para teladan berbagai urusan di seluruh INDONESIA menemani untuk menyaksikan presiden RI menyampaikan pidato tahunan di depan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Pidato kenegaraan didepan DPR RI dan DPD RI.
Apa isi pidato kenegaraan oleh Presiden???? Yang tebal dalam memori penulis adalah data merupakan aset bangsa, perlindungan data pribadi demi kedaulatan rakyat. Inti regulasi adalah untuk melindungi kedaulatan rakyat. Kemudian yang membuat gemuruh adalah, rencana pemindahan Ibukota ke Kalimantan. Atau sindiran presiden untuk tatkala ASN study banding di luar negeri.
Kurang lebih 11.20 WIB acara pun selesai dan terlihat kerumunan masa memburu sosok menteri atau tokoh2 kebangsaan yang melewati lobby untuk sekedar bisa berfoto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar