Cumen cerita, Menyibak hikmah, ngaji, serba serbi, syukur, keseharian, hiburan, mikir, kearsipan

Jumat, 08 November 2019

Nelayan padang pariaman

Rabu, 28 November 2018, “Jadwal pendistribusian yg semula 14 hari dipercepat menjadi 7 hari” jawab ibu Nofarianty sebagai kepala Seksi Kenelayanan. Hal tersebut merupakan kendala yang disampaikan saat wawancara PPHP dalam rangka Monitoring Verifikasi Pendistribusian Paket Konventer Kit untuk nelayan di Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Pariaman.

Para Nelayan kecil di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kecamatan Batang Anai, Kecamatan Batang Gasan, Kecamatan Sungai Limau telah menerima bantuan Pemerintah sebagai pelaksanaan konversi BBM ke BBG. Sejumlah 314 orang nelayan yang menerima bantuan pemerintah tersebut masih kurang dari setengah jumlah total nelayan kecil” tambah Bp. Firman selaku Kepala Bidang Nelayan Tangkap.

Beliau menambahkan bahwa hampir seribu (1.000) orang nelayan tercatat dalam binaan dinas Perikanan Kabupaten Padang Pariaman.

Meskipun demikian, saat proses registrasi verifikasi legalitas nelayan, terdapat lima puluh tiga (53) orang yg tidak lolos sehingga diganti dengan nelayan lain. Berita acara penggantian nelayan yang di tandatangani Dinas perikanan menyebutkan bahwa alasan penggantian adalah “sudah meninggal dan tidak menjadi nelayan berkategori kecil”

Selama tujuh (7) hari yakni tanggal 17 s.d. 24 November pendistribusian dilaksanakan bertempat di empat (4) lokasi titik serah sesuai kecamatan.

Petugas dari konsultan pengawas yakni Rahmadia Raflis dan Orin yang mendampingi pengecekan PPHP. Selain mendampingi juga menunjukkan berita acara rekapitulasi pemasangan harian dan rekapitulasi pemasangan per kabupaten. Berdasarkan berita acara tersebut dapat disimpulkan bahwa pendistribusian dan pemasangan ke nelayan telah seratus persen (100%) terlaksana dengan baik.

Sebanyak 19 orang nelayan di titik serah UPTD Ulakan, kami wawancara dengan beberapa kondisi sebagai berikut :
– telah menerima paket secara lengkap
– dapat menunjukkan legalitas berupa kartu nelayan
– sejak dibagikan telah dipergunakan selama empat (4) hari
– Satu tabung dapat dipergunakan untuk berlayar mencari ikan rata-rata dua (hari).
– harga tabung di pengecer adalah Rp. 25.000 s.d. Rp. 30.000,-
– Rataan penggunaan BBM tiap hari adalah 4 Liter (sebelum menggunakan gas)
– semua nelayan merasa irit pengeluaran pembelian Bahan bakar untuk mencari ikan sampai Rp 60.000
– tidak ada masalah dari tatacara penggunaan dan pemakaian
– beberapa nelayan masih mempergunakan mesin lama meski telah dipasang Koventerkit dan berbahan bakar Gas.
– Kesulitan dalam membeli gas 3 Kg (pangkalan untuk nelayan baru direncanakan)
– harapan nelayan kepada yang belum mendapat bantuan untuk diusulkan.

Padang Pariaman merupakan Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yg menjadi daerah sasaran program konversi BBM ke BBG untuk nelayan pada tahun 2018 berbarengan dengan Kabupaten Pesisir Selatan.

Dimana pada tahun tahun sebelumnya Pembagian Bantuan pemerintah melalui program konversi BBM telah menyasar nelayan di Kota Padang dan Kabupaten Pasaman.

Dokumentasi kegiatan berupa foto berada pada proses registrasi terdiri dari 2 foto yaitu
– foto 1 terdiri gambar Kartu Nelayan, KTP dan Orang/nelayan penerima.
– foto 2 terdiri dari gambar KTP dan Kartu Nelayan serta Nomor DP3

Dokumentasi pemasangan terdiri tiga (3) foto yaitu
– Foto 1 bergambar Mesin lama dan nelayan
– Foto 2 bergambar mesin baru lengkap dengan paket dan nelayan
– Foto 3 bergambar mesin baru lengkap dengan paket dan teknisi

Selain foto tersebut di atas yakni foto berdasarkan proses, terdapat juga Foto mesin dan Foto Nomor Mesin

Tidak ada komentar: